Jumat, 06 Desember 2013

Lempeng Sajaaaaaah :D








Mendapat gelar sebagai “ Santri yang susah di ajak jamaah “ , sebenarnya sih malu tapi ya gimana lagi , karena itulah aku . x_x:p
Berawal dari bangun tidur , pembimbing datang membangunkan , untuk segera melaksanakan sholat berjamaah . Yaa namanya juga bangun tidur pasti murukusunu binti rarungsing , jadi perlu waktu sejenak untuk menenangkan fikiran yang habis berkelana di alam mimpi , hehe .

Manggung Terakhir Bersama Maestro Angklung,Arumba (Alm. Pak Willy)


Selasa, 03 Desember 2013

Ranah Indah Nyiur Melambai Darussalam Tercinta



Kejadian atau tragedi yang memalukan disaat kita menjadi santri itu akan menjadi  bahan pembicaraan atau topik utama yang kita bahas  pasti prilaku-prilaku yang memalukan  atau yang sangat uni bagi kita semasa saat menjadi santri, kita ambil contoh saja dari pengalaman-pengalaman santri yang terdahulu, meraka pernah melakukan kesalahan yang fatal ,contohnya berhubungan lawan jenis atau cinta-cintaan , kabur dari pondok, absen jamaah dan kuliah subuh.
Memang otak santri itu bervariasi dalam segala hal, entah itu dalam kebaikan, entah itu dalam segala hal lainnya, dan itu semua akan menjadi bahan cerita bagi anak cucu kita di masa depan, ketika kita mendengar pengalalaman-pengalaman yang pernah kita alami kita hanya bisa tertawa.

Flashback ajh yaaaa....
Saya Elma Fiani Yudistri Rahayu santri Pon-pes Darussalam Ciamis Jawa Barat
3 tahun menimba ilmu di ranah indah Darussalam, tak sedikit kejadian yang saya alami, dari mulai pengen pulang terus, males jamaah, males kuliah subuh, kabur dari pondok sampai dalam masalah percintaan.

Saya akui, saya bukan santri yang pandai, bukan santri terajin dan bukan santri idaman. Tetapi saya sangat bangga menjadi lulusan pondok modern ini di tambah dengan program kelas saya, yaitu " Unggulan / Keagamaan " yang didalamnya lebih memperdalam keagamaan dan bahasa.




Jumat, 01 November 2013

Cinta Penuh Dengan Seni





Suatu hari aku menulis namamu diatas pasir pantai..
Tetapi kemudian datang ombak menghapusnya….
aku menulisnya lagi di tembok jalan
Kemudian terhapus juga dengan tetasan air hujan…
Lagi aku menulis namamu diatas selembar kertas
Tapi angin membawanya kedalam api yang kemudian membakarnya…
dalam kesendirian
termenungku memikirkannya…